{"id":139,"date":"2023-01-06T16:42:11","date_gmt":"2023-01-06T16:42:11","guid":{"rendered":"https:\/\/www.learningforacause.org\/?p=139"},"modified":"2023-01-06T16:42:48","modified_gmt":"2023-01-06T16:42:48","slug":"penelitian-terhadap-kanker-mrna-agar-mendapatkan-vaksinasi","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.learningforacause.org\/penelitian-terhadap-kanker-mrna-agar-mendapatkan-vaksinasi\/","title":{"rendered":"Penelitian Terhadap Kanker mRNA Agar Mendapatkan Vaksinasi"},"content":{"rendered":"
<\/p>\n
Inggris sedang memulai rencana ambisius untuk mempercepat penelitian vaksin kanker mRNA, dengan perusahaan farmasi Jerman BioNTech.<\/p>\n
Menyusul kesuksesan vaksin Covid menggunakan teknologi messenger-ribonucleic-acid yang sama, para ilmuwan kini ingin melakukan lebih banyak uji coba pada pasien kanker.<\/p>\n
Dan mereka berharap dapat memberikan jenis perawatan yang dipersonalisasi ini kepada sekitar 10.000 pasien pada tahun 2030.<\/p>\n
Inggris adalah negara pertama yang menandatangani kemitraan semacam itu.<\/p>\n
BioNTech memiliki beberapa uji coba vaksin kanker internasional yang sedang berlangsung tetapi mengatakan Inggris berada di posisi yang ideal karena memiliki rekam jejak dan infrastruktur yang bagus untuk penelitian medis.<\/p>\n
Sekretaris kesehatan Inggris, Steve Barclay, akan menandatangani nota kesepahaman dengan BioNTech pada hari Jumat untuk “memastikan perawatan terbaik tersedia sesegera mungkin” untuk kanker.<\/p>\n
Perjanjian tersebut berarti pasien kanker di Inggris akan mendapatkan akses awal ke uji coba yang mengeksplorasi terapi mRNA, seperti vaksin kanker, kemungkinan mulai musim gugur.<\/p>\n
Perawatan MRNA dibuat khusus untuk individu dan menyediakan sistem kekebalan dengan kode genetik dari kanker tertentu sehingga hanya dapat menyerang tumor, sedangkan kemoterapi menargetkan banyak sel berbeda serta kanker.<\/p>\n
BioNTech bekerja dengan Pfizer untuk mengembangkan vaksinasi mRNA yang banyak digunakan untuk melawan Covid, dan kemitraannya dengan pemerintah Inggris dapat memberikan 10.000 dosis terapi yang dipersonalisasi kepada pasien Inggris pada tahun 2030 melalui pusat penelitian dan pengembangan baru.<\/p>\n
Perjanjian tersebut berarti pasien kanker akan mendapatkan akses awal ke uji coba yang mengeksplorasi terapi mRNA yang dipersonalisasi, seperti vaksin kanker. Tidak ada 2 kanker yang sama dan vaksin mRNA akan mengandung cetak biru genetik untuk merangsang sistem kekebalan untuk menyerang sel kanker.<\/p>\n
Akses ke uji coba akan dilakukan melalui cancer Vaccine launch Pad, yang sedang dikembangkan oleh NHS England dan Genomics England.<\/p>\n
Landasan peluncuran akan membantu dengan cepat mengidentifikasi sejumlah besar pasien kanker yang memenuhi syarat untuk uji coba dan mengeksplorasi vaksin potensial untuk berbagai jenis kanker. Uji coba untuk perawatan inovatif dapat dimulai paling cepat pada musim gugur 2023.<\/p>\n
Kemitraan ini akan bertujuan untuk membantu pasien dengan kanker stadium awal dan akhir. Jika berhasil dikembangkan, vaksin kanker bisa menjadi bagian dari perawatan standar.<\/p>\n
Mohga Kamal-Yanni, pemimpin bersama kebijakan untuk human beings’s Vaccine Alliance – kelompok global organisasi kesehatan, ekonom, dan aktivis – mengatakan berita tentang uji coba itu bagus, tetapi hasil apa pun “milik rakyat” karena jumlah publik. pendanaan yang terlibat.<\/p>\n
\u201cPemerintah Inggris harus mengatakan bagaimana memastikan obat, vaksin, atau teknologi baru apa pun akan tersedia dan terjangkau bagi negara-negara berkembang,\u201d kata Kamal-Yanni di situs berita gue<\/a>.<\/p>\n Seorang juru bicara pemerintah mengatakan kepada CNBC bahwa penelitian tersebut masih terlalu dini untuk membahas harga dan distribusi, tetapi menunjuk pada rekornya dalam mendistribusikan vaksin Covid-19 gratis.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Penelitian Terhadap Kanker mRNA Agar Mendapatkan Vaksinasi Inggris sedang memulai rencana ambisius untuk mempercepat penelitian vaksin kanker mRNA, dengan perusahaan farmasi Jerman BioNTech. Menyusul kesuksesan vaksin Covid menggunakan teknologi messenger-ribonucleic-acid yang sama, para ilmuwan kini ingin melakukan lebih banyak uji coba pada pasien kanker. Dan mereka berharap dapat memberikan jenis perawatan yang dipersonalisasi ini …<\/p>\n